IDXChannel - Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menetapkan tarif resiprokal bagi Indonesia diproyeksi menekan industri baja nasional saat diterapkan 90 hari mendatang.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), M Akbar Djohan, memastikan perusahaan tetap fokus pada program efisiensi bisnis dan organisasi.
"Prinsip saya, kita mari fokus yang depan mata. Tantangan saya bagaimana melakukan efisiensi yang masif, efisiensi di semua lini. Inovasi, terus supaya produktivitasnya tinggi," ujar Akbar saat ditemui di gedung KRAS, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, AS bukan pasar utama perusahaan. Negara tujuan ekspor emiten baja pelat merah ini di antaranya Italia, Eropa, India hingga Afrika. Ke depannya, perseroan akan mencari negara lain untuk perluasan pasar.
Tercatat, kontribusi ekspor baja ke Negeri Paman Sam terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sekitar 18 persen.