Beberapa di antaranya yaitu mulai dari memperbaiki proses produksi, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, mengurangi pemakaian energi fosil hingga mengganti kendaraan operasional dari bensin ke listrik.
"Mitratel sendiri memilih fokus pada penggunaan menara ramah lingkungan, karena dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah signifikan secara cepat," ujar Agus.
Selain itu, menurut Agus, menara merupakan aset utama perusahaan sekaligus alat produksi terpenting dalam mendatangkan revenue. Maka bila penggunaan menara ramah lingkungan (green tower) berhasil ditingkatkan, MTEL bukan lagi hanya lebih cepat mencapai emisi nol bersih, namun juga sekaligus menjadi perusahaan terdepan dalam menerapkan prinsip ESG berstandar tinggi.
Agus menjelaskan, menara model baru ini menggunakan glass fiber reinforced polymer (GFRP) sebagai pengganti besi dan baja untuk konstruksi.
GFRP sendiri adalah bahan komposit yang terdiri dari serat gelas dan resin. Menara berbahan baku GFRP sudah teruji mampu menggendong antena dan perangkat telekomunikasi lainnya.