Michael menambahkan, sejumlah kebijakan pemerintah juga dipandang negatif oleh investor asing.
"Foreign melihat kebijakan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pengambilalihan kembali kepemilikan BRIS dari perbankan, serta penyuntikan modal besar untuk BUMN yang merugi tidak baik untuk ekonomi Indonesia," katanya.
Tak hanya itu, arus keluar dana asing dari investor aktif juga turut menekan kapitalisasi pasar perbankan.
"Outflow dari active investor foreign juga membuat market cap perbankan yang semakin menurun, yang membuat indeks MSCI dan FTSE juga meng-adjust bobotnya, menjadi downgrade," ujar Michael.
Di sisi lain, Michael juga menyinggung soal dampak IPO jumbo PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu terhadap likuiditas pasar.