Kinerja TELE Tertekan
TELE sendiri membukukan rugi Rp8,95 miliar per 31 Maret 2023, dengan ekuitas negatif Rp4,64 triliun pada periode tersebut. Penjualan perusahan tercatat sebesar Rp852,52 miliar.
Mengutip materi public expose TELE, pada 2022, pendapatan utama perseroan berasal dari bisnis voucher.
Pasca pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang tahun 2022 dan fokus TELE dalam penyelesaian kewajiban PKPU menyebabkan adanya penurunan pendapatan secara signifikan, sehingga berpengaruh terhadap kinerja laba rugi perseroan.
TELE pun berganti nama dari PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menjadi nama saat ini pada Juni 2022.
Bidang usaha utama Perseroan sebelumnya yaitu berupa distribusi produk seluler, yakni voucher dan telepon seluler dan jasa perbaikan. Namun, kata manajemen, pasca PKPU dan khusus 2022 hanya berfokus pada usaha penjualan voucher/pulsa dari operator Telkomsel. (ADF)