Ririek memastikan Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.
Sementara itu, pendapatan segmen Wholesale and International tumbuh 8,3 persen menjadi Rp15,4 triliun, dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Pada bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp7,7 triliun atau tumbuh 12,5 persen, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5 persen dan 29,3 persen.
Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp34,2 triliun atau 23,2 persen dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. (RRD)