Dengan stabilisasi ARPU dan potensi peningkatan daya beli masyarakat, Telkom berharap konsumsi data akan tumbuh walau harga jual naik.
Dari sisi infrastruktur, Telkom melanjutkan langkah restrukturisasi bisnis fiber optik melalui pembentukan entitas baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia).
Spin off tahap pertama dijadwalkan terlaksana pada kuartal IV-2025, dengan lebih dari 50 persen aset dan bisnis fiber terpilih akan dialihkan ke entitas tersebut.
Perseroan juga mengkaji kemungkinan membuka akses atas aset fiber yang saat ini hanya digunakan secara internal. Strategi ini bertujuan meningkatkan utilisasi dan monetisasi aset fiber, meski tetap mempertimbangkan dampaknya terhadap layanan fixed broadband, terutama IndiHome.
Langkah ini dinilai akan meningkatkan daya saing industri broadband, baik bagi penyedia layanan maupun infrastruktur.