Misalnya, high value customer dan non high value customer. Untuk pelanggan high value, TLKM akan memperkuat data analytics, memberikan pengalaman (experience) yang lebih baik, dan memberi solusi yang tepat, sehingga perusahaan berharap pelanggan lebih loyal lagi.
“Nah, yang akan kita lakukan dalam aspek ini adalah kita ingin terus meningkatkan produktivitas dari pelanggan kita di seluler, di mana untuk pelanggan yang high value customers merupakan kontributor terbesar kita di seluler,” paparnya.
“Kita akan terus melakukan data analytic memberikan experience yang lebih, memberi solusi yang lebih sehingga mereka menjadi lebih produktif dan loyal kepada kita,” lanjut dia.
Untuk non-high value customer, terutama di niche market dengan segmen anak muda, TLKM memberikan layanan Telkomsel Lite yang sebagian besar merupakan kuota untuk konsumsi lokal.
“Dengan ini kita harapkan mereka akan lebih memakai produk atau layanan kita di sini, lebih loyal, sehingga ini juga dapat meningkatkan produktivitas kita dan memelihara potensi pelanggan yang juga produktif,” ucap Heri.
TLKM juga fokus di segmen fixed broadband IndiHome agar bisa mendongkrak harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya, perusahaan menekan biaya investasi maupun biaya pemeliharan di IndiHome.
“Kita juga bisa membuat efisiensi cost perusahaan menjadi lebih baik, terutama di aspek cost operation dan maintenance, di mana di sini merupakan 55 persen dari total cost kita, kemudian di operational cost sekitar 22 persen dari total cost, yang kita harapkan bisa kita inginkan lebih dekat pada performance,” pungkasnya.
(FRI)