“Selain aksi korporasi tersebut, Krakatau Steel di tahun 2022 juga berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50% dari total utang pada MRA (Master Restructuring Agreement) di tahun 2020,” ujar Silmy.
Adapun dana untuk membayar utang di 2022 ini rencananya diperoleh dari beberapa sumber seperti cash flow perusahaan, divestasi aset, right issue dan masuknya strategic investor.
“Dengan tren kinerja yang terus meningkat sejak awal 2022, diproyeksikan pendapatan Krakatau Steel di 2022 yang sebesar Rp37,74 triliun dapat tercapai sehingga kinerja Krakatau Steel di tahun 2022 menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2021,” tutup Silmy. (SNP)