Sebagai tambang tembaga dan emas terbesar yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, AMMN melalui anak usahanya, yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara, telah mengoperasikan tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam rilisnya terkait Laporan Keberlanjutan perusahaan, AMMN memaparkan empat pilar ESG yang dijalankannya, yaitu Memajukan Sumber Daya Manusia (SDM), Menjunjung Tinggi Etika, Melestarikan Lingkungan, dan Mengelola Sumber Daya.
"Laporan pertama yang kami rilis ini menjadi bukti komitmen kami dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan transparansi dalam bisnis operasional kami," ujar Vice President Corporate Communications dan Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana, dalam keterangan resminya.
Menurut Kartika, produk tembaga yang dihasilkan AMMN merupakan komoditas kunci yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi menuju energi hijau.
Karenanya, AMMN disebut Kartika berkomitmen penuh dalam memastikan bahwa proses pertambangan perusahaan benar-benar dilakukan dengan prinsip ESG yang kuat.