Aldo juga menegaskan bahwa aspek risiko dalam green bond ini relatif terjaga, sebagaimana tampak dari peringkatidA(pg)-(single A - partially guaranteed) untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan. Hal ini menunjukkan kemampuan kuat ARKO untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.
Sementara itu, Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah menyambut dengan sangat baik, serta berharap dapat terwujudnya inklusi keuangan hijau di Indonesia. “Kami sangat senang dan optimistis bahwa obligasi yang diterbitkan oleh ARKO akan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat,” kata Reynaldi.
Reynaldi juga berharap agar ekosistem keuangan hijau di Indonesia dapat semakin solid, mengingat isu lingkungan saat ini menjadi salah satu yang penting. “Dengan partisipasi masyarakat dalam instrumen investasi Green Bond yang diterbitkan oleh ARKO, kami berharap inklusi keuangan hijau di Indonesia dapat semakin solid,” kata Reynaldi.
Sebagai informasi, periode penawaran awal atau bookbuilding dibuka pada 7 Juli sampai dengan 21 Juli 2023. Perseroan menargetkan green bond ARKO dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Agustus 2023.
(DES)