"Kami ingin melakukan rights issue dan tentunya jika ada match of interest kami akan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan investor yang ingin mengambil block seed di BSI ke depannya," katanya.
Melalui aksi korporasi itu, BSI menargetkan investor global sebagai pemilik saham emiten melalui Sovereign Wealth Fund atau Indonesia Investment Authority (INA).
BSI ditargetkan masuk dalam 10 bank syariah terbesar di dunia. Bahkan mampu disejajarkan dengan Bank Al-Rajhi dan Bank Albilad. Kedua bank itu merupakan dua bank yang berpusat di Riyadh, Arab Saudi dengan nilai aset masing-masing USD 111,3 miliar dan USD 23,6 miliar pada 2019. Sementara aset BSI pasca merger sekitar USD 15 miliar. (RAMA)