Adapun posisi kas perseroan per 30 September 2021 mencapai Rp665,1 miliar, turun 37,4% dari posisi kas pada semester I-2021 sekitar Rp1,06 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembebasan lahan Subang Smartpolitan serta pengembangan pada periode kuartal III-2021 yaitu sekitar Rp215 miliar.
Sedangkan utang kena bunga per September 2021 sebesar Rp2,5 triliun dan menghasilkan rasio utang/ekuitas (gearing ratio) sebesar 63,0%.
Dari segi penjualan, SSIA mencatatkan penjualan lahan seluas 8,8 hektar pada ke perusahaan teknologi regional dan perusahaan kimia dengan nilai total Rp155,9 miliar. Torehan tersebut naik 58,5% dibandingkan dengan penjualan tanah pada perioda sama tahun lalu sebesar 5,6 hektar.
"SSIA berusaha meraih tambahan penjualan lahan sebesar 5 hektar hingga akhir 2021 yang berasal dari Suryacipta City of Industry Karawang meskipun penjualan lahan melambat selama 1,5 tahun terakhir," tulis perseroan melalui siaran resminya, Rabu (8/12/2021).
Perseroan menyatakan wabah virus corona yang berkepanjangan pada 2021 berdampak terhadap tiga pilar bisnis SSIA.