Kabar tersebut melahirkan sentimen di kalangan investor bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu dapat rebound setelah tertekan akibat kebijakan nol Covid-nya.
Dari Amerika Serikat, pelaku pasar dinilai sedang mencoba mengukur fasek kenaikan suku bunga Federal Reserve, setelah data yang kuat dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa suku bunga yang tinggi akan bertahan untuk waktu yang lebih lama.
"Kita tampaknya masih tarik menarik antara sentimen pembukaan kembali China, dan perubahan sikap Federal Reserve," kata Analis Citi, Vasileios Gkionakis, dilansir Reuters, Jumat (3/3/2023).
Gkionakis mengatakan bahwa meskipun aset berisiko sedang terbebani kebijakan moneter yang ketat, tetapi permintaan manufaktur global masih meningkat.
Pada akhir pekan ini, investor akan menyambut sejumlah data ekonomi termasuk rilis ISM Manufaktur, serta pernyataan sejumlah pejabat The Fed. (RRD)