Selain itu, lanjutnya, terkurasnya cadangan devisa lantaran terdapat kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
"BI memandang cadangan devisa Indonesia tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," tukas Ibrahim.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (10/10) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.240 - Rp 15.290.
(NDA)