Di sisi lain, segmen consumer health & nutrition relatif flat, 1,3 persen YoY dan 0,5 persen YoY secara berurutan. GPM mengalami sedikit penurunan menjadi 39,6 persen di Juni 2024 yang sebagian besar disebabkan oleh perubahan product mix.
Sarkia menambahkan, segmen pharmaceutical mencatatkan kinerja yang positif di kuartal II-2024 dengan membukukan penjualan sebesar Rp2,3 triliun atau naik 11,3 peren YoY seiring dengan volume penjualan kuat diiringi kenaikan ASP sekira 3 persen sampai 5 persen pada sejumlah produk.
"Kami melihat sejumlah sentimen yang akan memengaruhi pertumbuhan segmen obat resep di tahun ini, di antaranya keunggulan pada bidang oncology, biologics dan unbranded generic product, di mana perseroan merupakan market leader farmasi di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, potensi pertumbuhan pada new biologics products, yakni Zerpidio 100 mg sebagai obat kanker dan Efesa 0,3 & 0,6 mg sebagai obat penyakit Anemia yang telah mendapat izin edar di Indonesia dan beberapa negara lainnya.
"Serta perluasan akses pasar ekspor, di mana Kalbe melalui anak perusahaannya, yakni Kalbe Internasional Pte. Ltd., telah mengakuisisi 49 persen saham Alliance Pharma co.Ltd., perusahaan farmasi di Thailand," kata Sarkia.