sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tersengat Skandal Akulaku, Intip Jeroan Keuangan dan Kinerja Saham BBYB

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
28/10/2023 12:06 WIB
OJK memberikan sanksi kepada PT Akulaku Finance Indonesia (AFI) terkait penggunaan Buy Now Pay Later (BNPL) dan cicilan di dalam platformnya.
Tersengat Skandal Akulaku, Intip Jeroan Keuangan dan Kinerja Saham BBYB
Tersengat Skandal Akulaku, Intip Jeroan Keuangan dan Kinerja Saham BBYB

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sanksi kepada PT Akulaku Finance Indonesia (AFI) terkait penggunaan Buy Now Pay Later (BNPL) dan cicilan di dalam platformnya.

Sanksi ini membuat PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC (BBYB) mau tak mau ikut terdampak. 

Akulaku Finance Indonesia (AFI) diketahui memiliki produk pembiayaan dengan skema Bank Neo Commerce dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan porsi kepemilikan 27,32 persen. Pemegang saham lainnya Rockcore Financial Technology Co. Ltd memiliki 6,12 persen.

Meski begitu, Bank Neo Commerce sudah memastikan tindakan pembekuan tersebut tidak berdampak pada operasional dan tak berpengaruh pada rencana aksi korporasi ke depannya.

"Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," tulis Pjs. Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Wahyu Windarwo.

Adapun Bank Neo Commerce saat ini sedang bersiap untuk menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham pada akhir tahun ini, dengan tanggal efektif pada November 2023.

Akhir Era Bank Digital?

Industri perbankan digital semakin mengalami perlambatan pada 2023 di tengah kondisi makroekonomi yang masih dipenuhi ketidakpastian, inflasi, tren suku bunga, dan konflik geopolitik.

Beberapa emiten perbankan digital termasuk BBYB sudah tidak seindah era 2021. Pada tahun tersebut, harga saham bank-bank digital sempat meroket hingga naik menyentuh ribuan persen.

Melihat performanya selama satu tahun terakhir, kini saham bank-bank digital mulai turun, bahkan bisa dibilang mulai ditinggalkan para investornya dengan tren penurunan harga saham yang cukup tajam.

Kinerja saham bank digital ini terpantau merah bahkan sejak awal tahun ini. Secara year to date (YTD), saham BBYB tertekan cukup dalam hingga 64,7 persen. Sementara, dalam 5 tahun terakhir, saham BBYB merosot 58,28 persen. 

Pada perdagangan Jumat (27/10/2023), saham BBYB ditutup melemah 0,88 persen ke Rp226 per saham. Kinerja dalam sepekan juga terpantau koreksi 6,61 persen.

Dalam laporan keuangan kuartal II-2023, BBYB masih mencatatkan rugi. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di website BEI, BBYB mengalami rugi bersih periode berjalan mencapai Rp326,78 miliar hingga 30 Juni 2023.

Meski demikian, rugi ini menyusut dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp611,44 miliar.

Jumlah beban operasional tercatat mencapai Rp1,74 triliun, membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp1,3 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, BBYB menjalankan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham perseroan untuk PHMETD VII sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.

Saham hasil pelaksanaan rights issue yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di BEI.

Sementara itu, manajemen BBYB menjelaskan dalam kondisi di mana PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology Co. Ltd. membeli saham rights issue sesuai porsinya dan sisa saham yang diterbitkan terserap oleh pemegang saham lainnya, maka para pemegang saham yang tidak melakukan rights issue akan mengalami dilusi maksimum 29,34 persen.

Adapun rights issue ini digelar setelah BBYB mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Agustus 2023 lalu. Rights issue akan efektif digelar pada bulan depan.

Sebagai informasi tambahan, diketahui BBYB dahulu bernama PT Bank Yudha Bhakti Tbk bergerak dalam bidang perbankan. Awalnya, saham Bank Yudha Bhakti hanya dimiliki oleh koperasi induk/pusat militer dan polisi.

(RNA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement