Sementara itu, emiten kesehatan lainnya bergerak variatif. Seperti saham PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO) yang berhasil memimpin kenaikan dengan lonjakan saham 9.89% ke level Rp2.000 sesaat setelah UU Kesehatan disahkan dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp1.820.
Namun, Saham SILO bergerak fluktuatif setelahnya dengan ditutup di level Rp1.900 pada Jumat (14/7/2023), meskipun masih lebih tinggi dari pekan sebelumnya di level Rp1.825.
Beda dengan SILO, saham PT Bundamedik Tbk (BMHS) terus berada di zona hijau. Setelah UU kesehatan disahkan, sahamnya melejit 7,26 persen ke Rp384 per saham. Pada Selasa (11/7/2023), sahamnya ditutup di level Rp376 dan terus naik hingga ke level Rp382 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Sama dengan BMHS, saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) juga terus melesat sejak Selasa lalu. Pada hari UU Kesehatan disahkan, sahamnya melompat 4,97% ke level Rp5.800 dari Rp5.525. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, sahamnya bertengger di posisi Rp6.100.
Sementara itu, saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) naik dari posisi Rp1.450 pada penutupan perdagangan Selasa, dan berakhir di posisi Rp1.520 pada akhir pekan ini.
Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) juga terus hijau dari posisi Rp2.650 pada penutupan perdagangan Selasa ke posisi Rp2.900 pada Jumat kemarin. Sementara itu, saham PT Royal Prima Tbk (PRIM) tetap merah sepanjang pekan meski ada UU Kesehatan dan berakhir di level Rp89 pada penutupan perdagangan kemarin.
(FRI)