Saat ini, Ariston menilai kondisi perekonomian AS masih terlihat cukup solid. Dengan demikian, The Fed diyakini memiliki ruang yang cukup dan situasi yang mendukung guna kembali menaikkan suku bunganya.
Data indeks manufaktur di kawasan New York AS pada Oktober 2023 dirilis lebih baik dari ekspektasi, meski terjadi kontraksi, yaitu -4,6 dari perkiraan -7,0.
Selain itu, pelaku pasar juga berekspektasi laporan pendapatan perusahaan terbuka di AS akan positif di kuartal III/2023.
Melihat sentimen dalam negeri, data neraca bulan September 2023 memperlihatkan surplus yang melebihi ekspektasi pasar, yaitu USD3,42 miliar, dari perkiraan USD2,27 miliar.
Menurut Ariston, hal tersebut seharusnya mampu memberikan sentimen positif dan membantu penguatan rupiah. Namun, biasanya sentimen eksternal lebih kuat dibandingkan sentimen internal. (TSA)