IDXChannel - Sejarah saham MEDC (PT Medco Energi International Tbk) sangat menarik untuk dicermati saat ini. Pasalnya, dunia mulai beralih ke energi bersih dan terus berinvestasi di sektor minyak dan gas (migas) meski energi fosil masih dibutuhkan.
Profil dan Sejarah Saham MEDC
MEDC didirikan pada 9 Juni 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada 13 Desember 1980. Induk perusahaan Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan di Singapura. Seperti dilansir situs resmi Medco Energi, perusahaan memulai eksplorasi dan produksi minyak dan gas pada tahun 1992 setelah memenangkan kontrak dari Tesoro di Kalimantan Timur (TAC dan PSC). Selain itu, MEDC berhasil mengakuisisi PT 100% saham Stanvac Indonesia dari Exxon dan Mobil Oil pada tahun 1995.
Medco Energi kemudian memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi 100% saham Novus Petroleum Signed, sebuah perusahaan minyak dan gas Australia. Medco juga berhasil mengoperasikan kilang LPG di tahun yang sama, mengolah gas dari produksi minyak di lapangan Kaji Semoga menjadi kondensat, gas encer dan LPG. Sejauh ini, MEDC telah berhasil memperluas kegiatan bisnisnya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai wilayah dunia seperti Amerika Serikat, Libya, Oman dan Yaman.
Berdasarkan Anggaran Dasar perusahaan, kegiatan MEDC meliputi eksplorasi dan produksi minyak dan gas, kegiatan energi lainnya, operasi pengeboran darat dan lepas pantai, investasi (langsung dan tidak langsung) di anak perusahaan, tetapi tidak terbatas pada ini.
Pada tanggal 13 September 1994, MEDC memperoleh izin efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham MEDC sebesar 22.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp4.350 per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Oktober 1994.
Laporan Keuangan MEDC
Emiten pemasok energi, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 80,34% selama semester I/2022. Laba bersih MEDC juga meningkat 482,11% pada periode yang sama.
Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, MEDC per 30 Juni 2022 mencatat pendapatankan USD1,14 miliar atau Rp16,74 triliun (dengan kurs Rp 14.600), meningkat 80,34% dibandingkan dengan USD636,29 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan kontrak pelanggan sebesar USD1,12 miliar dibandingkan dengan USD617,43 juta dan pendapatan keuangan meningkat menjadi USD20,85 juta. Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2022 sebesar USD270,1 juta atau setara Rp3,94 triliun, meningkat 482,11% dari USD46,48 juta. (SNP)