IDXChannel - Sebanyak tiga emiten akan go-public mengawali tahun 2025. Tiga perusahaan tersebut akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025).
Ketiga emiten yang akan menjalani IPO tersebut yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), dan PT Kentanic Supra International Tbk (KSIX). Berbeda dengan KSIX, RATU dan YOII tak masuk Daftar Efek Syariah.
RATU menjadi saham yang paling dinanti oleh investor. Hal ini tercermin dari sahamnya yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,5 kali, berdasarkan keterangan dari penjamin pelaksana efek (underwriter) Henan Sekuritas dan Sucor Sekuritas.
RATU menetapkan harga IPO di batas atas yakni Rp1.150 per saham akibat lonjakan permintaan. Lebih dari 140 ribu investor ikut dalam proses penawaran umum (offering) sehingga penjatahan efek atas pemesanan dengan nilai nominal di bawah Rp100 juta hanya mendapatkan 2-3 lot saja.
RATU merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) milik Happy Hapsoro. Perusahaan yang bergerak di bidang energi dengan keterlibatan dalam Blok Cepu dan Blok Jebung itu melepas 543 juta saham atau 20 persen dari total saham beredar.
Perusahaan membidik dana Rp624 miliar dari gelaran IPO. Sebanyak Rp157 miliar (25 persen) dipinjamkan kepada anak usaha, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, Rp35 miliar (5 persen) dipinjamkan ke perusahaan asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.
Sementara itu, saham YOII menetapkan harga IPO di batas bawah Rp100 per saham. Emiten yang bergerak di bidang asuransi amum itu melepas 412 juta saham atau setara 12 persen dari total saham yang tercatat di BEI.
Dalam IPO tersebut, perseroan menunjuk Reliance Sekuritas sebagai underwriter. Dana IPO yang dibidik Rp45 miliar di mana 80 persen akan digunakan untuk biaya marketing dan 20 persen sisanya digunakan untuk pengembangan aplikasi perusahaan serta pengembangan SDM.
Adapun KSIX yang merupakan satu-satunya saham syariah yang go-public hari ini merupakan pengembang properti yang menyasar segmen kelas menengah dan bawah (subsidi). Saat ini, KSIX mengembangkan dan mengelola tujuh proyek yang tersebar di Bogor (Jawa Barat) dan Serang (Banten) seperti Grand Nusa Indah Cileungsi, Permata Nusa Indah Situsari, dan Taman Krakatau.
KSIX menetapkan harga IPO Rp452 per saham, berada di tengah dari rentang harga dalam proses penawaran awal (book building) Rp312-Rp468. Sebanyak 59,42 persen untuk modal kerja untuk proyek Grand Nusa Indah dan Adhigana-GNI, 27,84 persen untuk modal kerja Villa Bogor Indah, dan sisanya untuk biaya operasional.
Perseroan menjual 320 juta saham kepada publik atau 15 persen dari total saham tercatat dalam IPO ini. Demi menyukseskan aksi korporasi tersebut, KSIX menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi.
(Rahmat Fiansyah)