Tiphone (TELE) Absen Bagi Dividen dan Bakal Ganti Nama Perseroan

IDXChannel - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menyetujui untuk tak membagikan dividen dan tidak menyisihkan dana cadangan pada tahun buku 2021 karena saldo laba yang negatif.
Sementara itu perseroan juga akan mengubah nama Perseroan dari sebelumnya PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menjadi PT Omni Inovasi Indonesia Tbk.
Keputusan ini diambil berdasarkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Publik Expose.
Corporate Secretary Perseroan, Semuel Kurniawan mengatakan dengan adanya persetujuan ini maka untuk selanjutnya TELE akan fokus dalam pengembangan usaha distribusi digital.
"Perseroan akan bekerja sama dengan prinsipal sehingga bisnis ini akan menopang kinerja usaha secara jangka panjang" jelasnya dalam pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Senin (4/7/2022).
Tidak hanya bermitra dengan Telkomsel untuk distribusi voucher, saat ini Perseroan juga telah ditunjuk sebagai mitra PLN sebagai distributor tunggal terkait dengan Kerjasama penjualan token listrik.
Perseroan berkomitmen akan terus menambah mitra-mitra lainnya untuk pendistribusian Token PLN tersebut melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
TELE juga siap memasuki bisnis switching service provider melalui sinergi dengan operator telekomunikasi. TELE telah dinyatakan lulus secara teknis (UAT) untuk melayani mitra switching Telkomsel dan saat ini sedang dalam tahap final pembicaraan dengan mitra-mitra modern chanel agar mitra-mitra tersebut segera beralih kepada TELE.
“Sudah ada beberapa calon mitra chanel yang bersedia menjadi mitra chanel kami. Saat ini masih menunggu surat persetujuan pengalihan yang di ajukan oleh mitra chanel kepada kami,” ucapnya.
Menurutnya untuk tahun 2022, TELE befokus pada tiga strategi utama yakni melakukan restrukturisasi model bisnis, restrukturisasi finansial dan restrukturisasi sumber daya manusia.
Untuk restrukturisasi model bisnis, TELE akan melakukan pengembangn usaha baik secara organic maupun anorganik.
“TELE juga akan melakukan likuidasi anak-anak perusahaan yang tidak memberikan kontribusi maksimal bagi Perseroan atau tidak searah dengan rencana masa depan,” ujarnya.
(SAN)