3. Gunakan Prinsip Asset Allocation
Bagi investasi Anda ke beberapa kategori:
- 60 persen di instrumen agresif (saham, properti)
- 30 persen di instrumen moderat (reksa dana campuran)
- 10 persen di instrumen konservatif (emas, deposito)
Proporsi ini bisa disesuaikan dengan profil risiko Anda.
4. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Performa instrumen investasi bisa berubah karena kondisi pasar. Lakukan evaluasi setiap 3 atau 6 bulan untuk menyesuaikan portofolio dengan kondisi terbaru.
5. Gunakan Aplikasi atau Platform Investasi Terpercaya
Manfaatkan teknologi untuk mengelola berbagai jenis investasi dalam satu tempat. Beberapa aplikasi investasi modern menyediakan fitur pelacakan dan analisis portofolio otomatis.
6. Hindari “All-in” pada Satu Instrumen
Jangan tergoda menaruh semua uang di satu jenis investasi, meskipun sedang naik daun. Ingat, prinsip utama diversifikasi adalah menyebar risiko.
7. Belajar dan Update Pengetahuan
Ikuti perkembangan pasar keuangan dan pelajari tren terbaru. Anda bisa mengikuti seminar, podcast, atau membaca buku investasi.
Investasi di banyak instrumen adalah langkah bijak untuk mencapai tujuan keuangan dengan risiko yang terkontrol. Dengan mengenali karakteristik masing-masing aset, menentukan alokasi yang tepat, dan rutin mengevaluasi, Anda bisa membangun portofolio yang sehat. Selamat berinvestasi!
(Shifa Nurhaliza Putri)