Sementara agar terhindar dari jebakan seperti ini, investor dapat meniru cara Lo Kheng Hong, yakni hanya membeli saham di harga murah. Dengan begitu, saat harga naik tinggi lalu turun lagi, kerugian yang dirasa tidak terlalu besar.
Ia sendiri pernah membeli ABMM di harga Rp1.300an, lalu harga naik hingga level Rp4.000an, dan turun kembali pada level Rp3.000an, ia tetap menahan kepemilikannya meskipun secara teknis saat itu ia merugi, sebab sahamnya jatuh dari Rp4.000 ke Rp3.000.
Namun karena ia membeli di harga yang sangat murah, maka penurunan harga itu tidak terlalu merugikannya.
Itulah tips jika terjebak saham batu bara dari para investor kawakan. Sebagai pengingat, keputusan membeli dan menjual saham sepenuhnya berada di tangan investor. (NKK)