Yurizki menyampaikan bahwa saat ini perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat. Dia menilai, hasil kinerja 2024 menunjukkan fundamental solid serta ketahanan bisnis perseroan dalam mendukung transisi energi nasional, terlebih di tengah ketidakpastian global.
“Performa keuangan dan operasional yang positif itu menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Yurizki.
Dari sisi operasional, PGEO mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah sepanjang 2024, termasuk Kamojang yang naik 5,36 persen secara tahunan, Lahendong naik 0,40 persen, dan Lumut Balai naik 2,72 persen. Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh atau meningkat 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di samping itu, RUPST menyetujui adanya Perubahan Anggaran Dasar perseroan, di mana PGEO akan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Industri Alat Uji Flow2Max, Jasa Pengujian Laboratorium, serta skema sewa atau optimasi aset untuk menambah opsi pengembangan proyek melalui optimasi aset eksisting.
(Rahmat Fiansyah)