3. Risiko
Karena saham pilihan untuk investasi dan trading berbeda satu sama lain. Maka risiko yang dihadapi investor dan trader pun bakal berbeda. Trader lebih berisiko terkena floating loss yang lebih tinggi dibanding investor, sebab saham-sahamnya saja sudah berbeda.
Namun demikian, trader juga berpotensi meraup cuan lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dibanding para investor. Jika investor cuan mengandalkan waktu agar nilai investasinya berkembang, maka trader mengandalkan fluktuasi harga untuk menentukan waktu beli dan jual.
4. Metode Analisa
Untuk memilih saham terbaik, seorang investor melakukan analisa fundamental yang mendalam dari histori kinerja perusahaan dan laporan keuangannya. Sehingga diketahui apakah kinerja perusahaan incarannya layar untuk ditanami modal.
Sedangkan trader menggunakan analisa tekninal untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham. Juga untuk memilih saham mana yang tengah bergerak uptrend (naik terus menerus). Seorang trader jarang menggunakan analisa fundamental.
5. Besaran Modal
Seorang investor pemula umumnya bakal menyiapkan modal yang tetap dalam satu tahun pertama untuk membeli saham setiap bulan. Cara ini disebut dollar averaging cost. Sehingga, investasi membutuhkan nominal modal yang tetap, bahkan harus ditambah di tahun-tahun berikutnya.