IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) dalam radar pantauan akibat adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar (Unusual Market Activity/UMA).
Hal ini lantaran di sepanjang perdagangan dalam lima hari terakhir saham emiten pengembang dan pengelola di bidang properti ini menunjukkan gerak saham yang naik-turun secara signifikan. Sempat mencapai titik tertinggi dengan penguatan sebesar 1,82 persen, saham NATO pada perdagangan Jumat (29/7/2022) tercatat 0,9 persen ke level 560.
"Dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham NATO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis BEI dalam surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Lidia M Panjaitan dan P.H Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Martin Satria D. Bako, Senin (1/8/2022).
Namun, pihak BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal. Informasi terakhir mengenai NATO adalah informasi tanggal 27 Juli 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan hasil public expose – tahunan.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan bahwa NATO juga masuk rada UMA pada 21 Maret 2022 dan 15 November 2021.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NATO tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis BEI.
Karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. (TSA)