"Sebagai perusahaan yang mendistribusikan dan menjual emas, capaian ini mengindikasikan permintaan yang kuat di dalam negeri," ujar Michael, Rabu (7/5).
Ia menilai, pergerakan saham ANTM saat ini masih berada dalam kisaran yang wajar, mengingat pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah berlangsung setelah mengalami aksi jual besar-besaran di tengah isu perang dagang beberapa waktu lalu.
Menurutnya, saham-saham yang mencetak laba akan menjadi sasaran utama arus masuk dana besar, terutama saham berkapitalisasi besar (big caps) yang menjadi proksi investor asing.
"Inflow asing ke ANTM selama tahun berjalan (year to date) sudah menembus angka Rp2,5 triliun," kata Michael.
Secara teknikal, Michael juga mencermati bahwa ANTM telah berhasil menembus pola konsolidasi besar berbentuk rounded di grafik mingguan. "Dengan target di level 3.000, sementara support terbaru di angka 2.350," ujarnya.