CORA menjadi ujung tombak ekspansi regional TBS, dengan rencana investasi lebih dari SGD200 juta dalam lima tahun ke depan untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah di Asia Tenggara.
Selain CORA, TBS juga mengoperasikan bisnis pengolahan limbah melalui Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental, yang berfokus pada pengelolaan limbah medis di Singapura dan Indonesia.
Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menilai, porsi bisnis non-batubara kini menjadi tolok ukur penting transformasi di TBS. Dia menilai, langkah TBS untuk fokus pada pengelolaan limbah dan kendaraan listrik adalah strategi realistis menghadapi penurunan daya tarik sektor batu bara.
 
“Model bisnis TBS kini bergerak di jalur yang lebih future-proof. Mereka tidak lagi bergantung pada siklus komoditas, tetapi pada recurring revenue yang berbasis layanan dan keberlanjutan,” katanya.
Di lini transportasi rendah emisi, Electrum mencatat lebih dari 6.400 unit motor listrik yang telah beroperasi hingga September 2025, disertai dengan 364 stasiun penukaran baterai aktif.
Jumlah motor tersebut tumbuh hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, sementara jaringan stasiun baterai meningkat sekitar 54 persen. Ekspansi ini turut mendukung kontribusi TBS dalam mengurangi emisi karbon hingga 25 ton CO₂ per hari.