Transformasi TBS kini bertumpu pada tiga fondasi strategis, yaitu waste management, ekosistem kendaraan listrik (EV ecosystem), dan energi terbarukan (renewable energy). Ketiga pilar ini saling melengkapi dalam mendukung target perusahaan untuk mencapai netral karbon pada 2030.
Dengan posisi kas yang kuat mencapai USD89 juta serta struktur keuangan yang sehat, tercermin dari rasio utang terhadap ekuitas (DER) di bawah dua kali, TBS memiliki ruang ekspansi yang luas tanpa menekan neraca keuangan.
Leo menyebut, transformasi TBS sebagai salah satu contoh paling progresif di sektor energi Indonesia.
“Mereka sudah menutup pintu masa lalu berbasis batu bara, dan membuka tiga pintu baru yang semuanya berorientasi keberlanjutan. Jika strategi ini konsisten, valuasi pasar TBS bisa mencerminkan premium ESG di masa depan,” tutur Leo. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.