Namun, pendapatan turun 27 persen menjadi USD444 juta akibat harga jual yang lebih rendah, dengan laba bersih merosot 44 persen menjadi USD139 juta. Meski margin tertekan, posisi kas tetap kuat di USD530 juta dengan belanja modal meningkat hampir dua kali lipat menjadi USD282 juta.
Ajaib Sekuritas juga menyoroti kemajuan proyek smelter aluminium ADMR di Kawasan Industri Kalimantan Utara (KIPI). Fase pertama berkapasitas 500 ribu ton per tahun tengah dibangun dengan tenaga batu bara.
Sementara fase kedua yang menggunakan tenaga hidro ditargetkan beroperasi pada awal 2031. Proyek ini dinilai menjadi tonggak penting dalam hilirisasi industri nasional dan peluang pengurangan impor aluminium.
Risiko utama untuk ADMR mencakup fluktuasi harga batu bara metalurgi, risiko proyek smelter, serta perubahan permintaan baja di China dan India. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.