"Kinerja Perseroan pada triwulan pertama tahun ini secara pendapatan memang mengalami penurunan karena pada triwulan I-2023 terdapat transaksi yang berasal dari carring forward dari 2022, ditambah dengan adanya normalisasi demand dari beberapa produk Perseroan," jelas Lukito.
Namun demikian, dikatakan Lukito, manajemen tentu sudah mengantisipasi tren di tahun 2024 ini dengan berbagai kebijakan strategis, sehingga Perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba baik laba kotor maupun laba bersih.
Jika nilai pendapatan tergerus, nilai laba kotor Perseroan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp94 miliar atau meningkat sebesar 10 persen dari pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp85,4 miliar.
Dari sisi neraca keuangan, tercatat total aset per 31 Maret 2024 sebesar Rp1,81 triliun, meningkat sebesar 1,2 persen dari total aset 31 Desember 2023 sebesar Rp1,79 triliun.
Pada sisi liabilitas Perseroan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp672 miliar, turun sebesar 4,5 persen dari liabilitas 31 Desember 2023 sebesar Rp705 miliar.