"Kuatnya imbal hasil lebih lanjut akan menjadikan IHSG sebagai kelas aset yang menarik saat ini dengan pendapatan 8 persen, dan imbal hasil dividen 5 persen. Dengan membaiknya cakupan pasar dan revisi laba yang positif baik pada saham-saham berkapitalisasi besar maupun menengah, IHSG masih tetap menarik," ujar Adrian.
Selain mempertimbangkan porsi penurunan bunga The Fed dan BI Rate, menurut Adrian, kondisi valuasi IHSG, khususnya saham-saham big caps, juga masih tergolong murah.
Meski imbal hasil INDOGB10Y telah menurun dari 7,2 persen menjadi 6,6 persen, penurunan lebih lanjut ke level rendah -6 persen dan <6 persen akan menjadikan IHSG sebagai kelas aset yang menarik di dalam negeri mengingat imbal hasil pendapatan 8 persen dan imbal hasil 5 persen," ujar Adrian.
Adrian menjelaskan, market breadth pada saat yang sama juga membaik, tidak seperti kondisi pada 2023 lalu, ketika empat bank besar menjadi penggerak indeks, revisi pendapatan dan arus asing.
Perusahaan berkapitalisasi besar maupun kecil menengah SMID mengalami peningkatan rasio revisi earning per share (EPS) dalam dua bulan terakhir.