IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup November dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp25 triliun, Rabu (30/11/2022).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan Rabu , IHSG naik 0,99 persen ke level 7.081,31.
Nilai transaksi jumbo terjadi hari ini, mencapai Rp26,57 triliun dengan volume perdagangan 30,14 miliar saham.
Angka transaksi tersebut tergolong besar, terlihat dari rerata nilai transaksi harian, misalnya, pada Oktober yang ‘hanya’ sebesar Rp12,98 triliun.
Sementara, sejak Januari-Oktober, rerata nilai transaksi harian di bursa mencapai Rp15,17 triliun.
Volume hari ini juga lebih besar dari rerata harian Oktober yang mencapai 23,02 miliar saham.
Sebanyak 265 saham naik, 270 turun, dan 176 saham stagnan.
Aliran dana asing masuk ke bursa saham Tanah Air dengan catatan pembelian bersih (net buy) Rp521,27 miliar di pasar reguler dan Rp280,91 miliar di pasar negosiasi.
Dua saham ‘penguasa’ bursa, raksasa bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki nilai transaksi terbesar, masing-masing Rp3,6 triliun dan Rp1,9 triliun.
Total transaksi di kedua saham tersebut saja mencakup 20,71 persen dari keseluruhan nilai transaksi di bursa hari ini.
Di saat bersamaan, investor beramai-ramai memburu kedua saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar (market cap) di BEI di tengah keduanya sama-sama menembus rekor kenaikan tertinggi anyar (all time high) harian.
Saham BBCA ditutup naik 3,62 persen ke Rp9.300 per saham, sedangkan BBRI menguat 2,68 persen ke Rp4.980 per saham.
Kedua saham tersebut menguat menjelang Desember yang dikenal erat dengan fenomena window dressing.
Sederhananya, window dressing adalah istilah di pasar saham yang merujuk ke strategi para fund manager untuk mempercantik kinerja portofolio mereka pada akhir tahun.
Untuk menyebut nama lainnya, selain BBCA-BBRI, ada setidaknya 4 saham lainnya yang punya nilai transaksi di atas Rp1 triliun.
Sebut saja, PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR) dengan nilai transaksi Rp1,5 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan Rp1,4 triliun.
Kemudian, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masing-masing Rp1,3 triliun dan Rp1,2 triliun.
Saham ADMR ditutup turun 0,61 persen, TLKM menguat 1,51 persen, TBIG terapresiasi 0,87 persen, dan BMRI melejit 1,94 persen.
Nah, apabila digabungkan, keenam saham di atas memiliki nilai transaksi mencapai Rp10,9 triliun atau 41,04 persen dari total transaksi bursa. (ADF)