Arvin menyebut secara fundamental rights issue FREN dapat memperbaiki posisi keuangan FREN yang per September 2023 masih terbebani utang total Rp11,6 triliun.
“Dana dari rights issue ini berpotensi mengurangi hingga 47,3% utang tersebut. Sebelumnya FREN juga telah mengalihkan bisnis data center-nya senilai Rp544 M kepada Dian Swastatika Sentosa (DSSA),” paparnya.
Sebagaimana diketahui, FREN siap menggelar rights issue sebanyak-banyaknya 171,46 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp50/lembar.
Perseroan berpeluang meraup dana segar dari aksi korporasi ini mencapai Rp8,57 triliun. Adapun sebesar Rp5,48 triliun dari dana tersebut bakal dialokasikan untuk pembayaran utang dan bunga pinjaman sementara sisanya untuk modal kerja.
Dalam prospektus, bagi pemegang saham yang tidak menebus haknya maka akan mengalami dilusi maksimum hingga 29,7%. Adapun BCA Sekuritas menjadi pihak yang siap menebus sisa saham baru yang belum dikonversi maksimal sebanyak 96,04 miliar lembar.
(DES)