Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan tota kapasitas terpasang sebesar 33 MW.
Perseroan berencana melakukan pengembangan proyek energi terbarukan lainnya seperti geothermal dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi Perseroan untuk meningkatkankompetensidiberbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan.
Akuisisi Perusahaan
Sementara itu, perseroan pada 7 Agustus 2023, melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN) menandatangani perjanjian untuk mengambil bagian atas 40,476% saham baru yang dikeluarkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) dengan total nilai transaksi sebesar USD42,3juta.
SES memiliki 25,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang merupakan pemegang izin pengusahaan panas bumi dengan kapasitas 2x49 MW yang telah beroperasi di Sumatera Selatan. Penyelesaian transaksi ini akan efektif tergantung atas pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan.
Pada 21 September 2023, perseroan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) mengumumkan penyelesaian transaksi pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC) dengan total nilai transaksi sebesar 942,7 juta dolar Australia.