Tak hanya itu, UNTR juga menerapkan digitalisasi yang memungkinkan para pelanggan memonitor fleet secara instan. Strategi ini membuat para pelanggan menjadi tidak khawatir jika alat berat yang dimilikinya memerlukan perawatan atau maintenance.
“Kami menerapkan preventive maintenance package, sudah mencapai 13 ribu jam, setara dengan tiga tahun. Jadi pelanggan tidak akan khawatir dengan maintenance,” ujar Loudy.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur UNTR, Widjaja Kartika menyebut permintaan di pasar alat berat bakal naik dalam tiga bulan ke depan. Ini menjadi angin segar bagi perusahaan yang mencatatkan penurunan pada penjualan segmen alat beratnya hingga semester pertama tahun ini.
“Setelah pemilu sukses dan RKAB dari batu bara dan nikel sudah berangsur dikeluarkan, maka kami mendapatkan cukup banyak permintaan, terutama di alat berat besar. Sehingga kalau diprediksikan, terutama Komatsu, kami memprediksi permintaan pasar akan sekitar 15.500 sampai 16.000,” ujar Widjaja.
(DESI ANGRIANI)