sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

UNTR Serap Capex Rp9 Triliun di Semester I 2023, Mayoritas untuk Beli Alat Berat Baru

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
24/08/2023 08:38 WIB
UNTR telah menyerap capex sebesar Rp9 triliun, sebagian besar dialokasikan untuk lini bisnis kontraktor pertambangan yaitu membeli alat berat baru.
UNTR Serap Capex Rp9 Triliun di Semester I 2023, Mayoritas untuk Beli Alat Berat Baru. (Foto: MNC Media)
UNTR Serap Capex Rp9 Triliun di Semester I 2023, Mayoritas untuk Beli Alat Berat Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD600 juta atau sekitar Rp9 triliun hingga semester I 2023.

Serapan tersebut setara 50% dari alokasi capex UNTR sepanjang tahun 2023 yang sebesar USD1,2 miliar atau Rp18,06 triliun. “Sampai semester pertama yang sudah dikeluarkan sebesar USD600 juta atau Rp9 triliun, ini sejalan dengan target kami,” kata Investor Relations UNTR, Ari Setiawan dalam Workshop Media di Jakarta pada Rabu (23/8/2023).

Dari keseluruhan belanja modal yang dialokasikan sepanjang tahun ini, Ari mengatakan, sebagian besar dialokasikan untuk lini bisnis kontraktor pertambangan sebesar USD800 hingga USD900 juta. Dana tersebut digunakan untuk pembelian alat berat baru dan penggantian alat berat lama.

Kemudian, sebesar USD190 juta akan dialokasikan kepada lini bisnis pertambangan emas perseroan, yakni untuk tambang Martabe dan Sumbawa Jutaraya (SJR). Lalu, sekitar USD60 juta untuk lini bisnis pertambangan batu bara. 

“Serta sisanya untuk lini bisnis alat berat,” imbuh Ari.

Perihal kinerja, UNTR membukukan laba bersih sebesar Rp11,21 triliun di semester I 2023. Angka itu naik 8,30% dari periode yang sama tahun 2022 lalu yang sebesar Rp10,35 triliun.

Sejalan dengan laba bersih, pendapatan UNTR juga naik 13,61% menjadi Rp68,76 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp60,44 triliun. Berdasarkan unit bisnisnya, penjualan barang tercatat sebesar Rp41,49 triliun, yang didominasi oleh penambangan batu bara sebesar Rp20,10 triliun.

Kemudian, penjualan mesin konstruksi tercatat sebesar Rp18,17 triliun, penjualan barang di sektor penambangan emas tercatat sebesar Rp3,19 triliun, sektor industri konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp25,37 miliar, dan sektor energi menyumbang sebesar Rp3,59 miliar.

Selanjutnya, pendapatan jasa tercatat sebesar Rp27,17 triliun, di mana kontraktor penambangan menyumbang sebesar Rp24,30 triliun, sektor mesin konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,09 triliun, industri konstruksi sebesar Rp386,39 miliar, dan sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp4,66 miliar.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement