Untuk target FOLK ke depannya, terkait dengan salah satu strategi adalah melakukan merger and akuisisi. Sebagai holding company, kata dia, FOLK punya kemampuan untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan yang memiliki keterkaitan terhadap visi-misinya.
Sementara itu, perseroan sepanjang tahun lalu mencatatkan kinerja positif. FOLK membukukan pendapatan sekitar Rp40 miliar di pengujung 2022 dan mendorong laba bersih sekitar Rp5 miliar.
"Di sini kita lihat pertumbuhan dari FOLK Group dari tahun 2019 sampai 2022 mengalami pertumbuhan yang cukup high growth, total perkembangan sekitar 200% dari sisi sales maupun net profit secara year on year," ujarnya.
Menariknya, liabilitas FOLK hanya sekitar Rp4,46 miliar, diikuti dengan aset Rp76,7 miliar dan ekuitas sebesar Rp72,24 miliar.
(RNA)