“Dengan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga hingga 100 bps menjadi 4,5%, kami juga memprediksi BI akan menurunkan suku bunga dengan besaran yang serupa, menjadi 5,0%. Kami juga optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang diprediksi sebesar 4,88%,” papar dia.
Selain itu, Rully memprediksi kinerja neraca perdagangan Indonesia akan tetap mengalami surplus sepanjang 2024 dan keseimbangan eksternal masih tetap terjaga sehingga memprediksi rupiah akan terapresiasi dengan rata-rata sepanjang tahun Rp14.750 per dolar AS dan posisi akhir tahun Rp14.535 per dolar AS.
Secara umum, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, dia menilai masih ada peluang ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi tahun depan dibandingkan dengan tahun ini. Perekonomian Indonesia pada 2024, lanjutnya, masih akan tetap didorong oleh aktivitas ekonomi domestik, dengan masih terjaganya inflasi dan konsumsi rumah tangga.
(YNA)