Prediksi pasar tersebut disampaikan Robert dalam acara Investor Network Summit 2023 bertema Building Sustainable Investment Strategy for Uncertain Times yang digelar hari ini.
Terkait dengan prediksi tersebut, dia menyarankan investor untuk mengalokasikan mayoritas portofolionya dalam bentuk saham (saham unggulan/blue chips, saham lapis dua, dan atau reksa dana indeks) sebesar 60% dan sisanya yaitu 40% pada instrumen obligasi pemerintah untuk paruh kedua 2024.
Pada kesempatan yang sama, Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai inflasi 2024 akan terkendali dan terbuka peluang terjadinya penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Hal ini seiring dengan kemungkinan Bank Sentral AS yaitu The Fed menurunkan suku bunga acuannya.
Dari sisi inflasi, kenaikan harga barang-barang tahun depan diprediksi 2,65%, lebih rendah dari perkiraan tahun ini 2,85%.