sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Utang PGEO Turun Tajam di Semester I, Kini Tersisa USD66,95 Juta

Market news editor Atikah Umiyani/MPI
26/07/2023 16:10 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) membukukan penurunan utang bersih secara signifikan pada semester I-2023 menjadi USD66,95 juta.
Utang PGEO Turun Tajam di Semester I, Kini Tersisa USD66,95 Juta (foto atikah mpi)
Utang PGEO Turun Tajam di Semester I, Kini Tersisa USD66,95 Juta (foto atikah mpi)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) membukukan penurunan utang bersih secara signifikan pada semester I-2023 menjadi USD66,95 juta dari USD683 juta pada Desember 2022.

Jika dihitung, terjadi penurunan utang perseroan cukup tajam sebesar 90,2 persen pada enam bulan pertama ini. 

Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah mengatakan, perseroan mampu melanjutkan ekspansi seiring selesainya masalah pinjaman jangka pendek usai penerbitan green bond pada kuartal kedua tahun ini. 

Penurunan utang bersih yang diperkuat dengan peningkatan laba bersih yang selama enam bulan ini menunjukkan performa bisnis PGE yang semakin tumbuh dan berkembang.

Dikatakan Nelwin, rasio utang bersih terhadap ekuitas atau debt to equity ratio turun dari 74 persen menjadi 39 persen pada semester I 2023. 

Sementara itu, pinjaman jangka pendek yang pada kuartal I tahun ini masih tercatat sebesar USD400 juta dan semester I tahun lalu USD600 juta, sudah tidak ada lagi dalam pembukuan pada periode yang berakhir hingga Juni 2023. 

Hal ini memungkinkan PGE untuk berekspansi seiring dengan membaiknya arus kas Perseroan.

"Penurunan utang bersih ini menandakan posisi keuangan yang solid. Pada periode ini Perseroan kembali melanjutkan tren penurunan utang," jelas Nelwin ketika ditemui di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

"Performa yang sudah baik ini menjadi jawaban atas keraguan yang sebelumnya menyebut kinerja Perseroan terganggu akibat utang jatuh tempo. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus menjaga performa yang sudah baik ini," tambahnya.

Nelwin mengaku, terjadinya penurunan utang bersih pada semester I 2023 ini juga menunjukkan penerbitan obligasi berwawasan hijau (green bond) sebesar USD400 juta pada April 2023 telah berjalan efektif. 

Dana yang didapat dari pasar global ini telah digunakan secara efektif untuk membiayai kembali (refinancing) pinjaman jangka pendek dan melanjutkan target pengembangan proyek panas bumi ke depan.

Pada semester I 2023, EBITDA perseroan meningkat menjadi USD175,55 juta dari USD154,88 pada Juni 2022. Dengan begitu, arus kas bebas meningkat menjadi USD150,3 juta dari USD143,5 juta.

Dia mengungkapkan, dengan program efisiensi yang dijalankan, maka perseroan optimis akan mampu meningkatkan kinerja finansial dan operasional guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau.

“Keunggulan operasional merupakan prioritas kami untuk menjadi world class green energy company,” tutup Nelwin.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement