IDXChannel - Yen bergerak melemah setelah melonjak pada awal perdagangan Jumat (12/7/2024). Mata uang Jepang itu berayun di awal perdagangan sebelum akhirnya melemah sebesar 0,27 persen ke level 159,27 per dolar.
Lonjakan tajam nilai tukar yen pada awal perdagangan terjadi setelah rilis harga konsumen Amerika Serikat (AS) yang turun secara tak terduga. Mata uang Jepang itu melonjak hampir 3 persen ke level 157,40 segera setelah laporan inflasi konsumen pada Kamis (11/7/2024).
Namun, kondisi tersebut memicu spekulasi pelaku pasar bahwa Pemerintah Jepang telah melakukan intervensi untuk mengangkat yen menjauh dari posisi terendah dalam 38 tahun. Spekulasi itu akhirnya menekan Yen pada perdagangan siang ini.
Diplomat mata uang utama Tokyo, Masato Kanda, mengatakan pihak berwenang akan mengambil tindakan sesuai kebutuhan di pasar valuta asing pada Jumat ini. Tetapi dia menolak berkomentar apakah pihak berwenang telah melakukan intervensi.
“Intervensi mata uang seharusnya jarang terjadi di pasar dengan suku bunga yang floating, namun kita harus merespons secara tepat terhadap volatilitas yang berlebihan atau pergerakan yang tidak menentu,” kata Kanda seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/7/2024).
Tidak adanya komentar resmi mengenai intervensi membuat investor terus menebak-nebak dan fokusnya tertuju pada data yang akan dirilis pada akhir bulan mendatang. Data tersebut bakal menunjukkan apakah pihak berwenang benar-benar mengambil tindakan intervensi atau tidak.