Obligasi pemerintah turun secara keseluruhan, dengan penjualan obligasi 10 tahun senilai USD39 miliar, membukukan imbal hasil tertinggi sejak 2007. Pasar juga berada di bawah tekanan di tengah serentetan transaksi berperingkat investasi.
“Kenaikan imbal hasil tidak selalu menjadi masalah bagi saham, kecuali ekonomi mulai gagal. Maka semua taruhan dibatalkan,” kata Kenny Polcari di SlateStone Wealth, mengutip Bloomberg, Rabu (8/1) waktu Jakarta.
"Namun, kenaikan imbal hasil akan menjadi masalah jika inflasi menampakkan diri," ujarnya.
"The Fed kemungkinan akan beralih dari pemotongan suku bunga di setiap keputusan, seperti yang mereka lakukan antara September dan Desember, menjadi jeda di antara pemotongan suku bunga pada 2025," kata Bill Adams di Comerica Bank.