Kebijakan tarif Trump ini membebani Wall Street, dan memicu kenaikan obligasi. Indeks saham Magnificent Seven terjungkal 3,1 persen dan Indeks Russell 2000 terpangkas 2,8 persen.
Di sisi lain, data terbaru yang dirilis Senin datang dari serangkaian laporan ekonomi mengecewakan yang menunjukkan perumahan lebih lemah, meningkatnya klaim pengangguran, dan penurunan pengeluaran pribadi.
"Pasar telah mengungkapkan kekhawatiran yang berkembang tentang potensi perlambatan di AS," kata Florian Ielpo di Lombard Odier Investment Managers, mengutip Bloomberg, Selasa (4/3/2025) waktu Jakarta.
"Pesan kehati-hatian perlu didengar, dan tergantung pada (data) penggajian hari Jumat. Momentum makro yang memburuk ini dapat membatasi perkembangan pasar," ujar Scott Rubner dari Goldman Sachs.