sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Bakal Hadapi Masa Terberat di September, Indeks S&P Terus Menurun

Market news editor Anggie Ariesta
28/08/2022 07:28 WIB
Wall Street akan memasuki masa terberat bagi pasar AS secara historis di bulan September. Hal itu diproyeksi bakal semakin menekan indeks S&P 500.
Wall Street Bakal Hadapi Masa Terberat di September, Indeks S&P Terus Menurun. (Foto: MNC Media)
Wall Street Bakal Hadapi Masa Terberat di September, Indeks S&P Terus Menurun. (Foto: MNC Media)

Menurut alat CME FedWatch, hampir setengah dari pelaku pasar sekarang mengharapkan suku bunga dana Fed untuk mengakhiri tahun di atas 3,7% pada akhir tahun, naik dari 40% seminggu yang lalu. Adapun FEDWATCH Tingkat dana fed fund saat ini antara 2,25 dan 2,5%.

Pertemuan FOMC 20-21 September juga kemungkinan akan mendorong volatilitas selama sebulan, mendorong S&P 500 jatuh mendekati posisi terendah Juni, kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA. Di depan itu akan ada data ekonomi penting, seperti pembacaan harga konsumen yang akan memberi investor lebih banyak wawasan tentang apakah inflasi telah mencapai puncaknya.

Stovall mengatakan reli yang kuat sejak Juni, bagaimanapun, menunjukkan indeks akan terus rebound hingga Desember.

"Meskipun kami mungkin akan menguji ulang level terendah Juni, sejarah mengatakan bahwa kami tidak akan menetapkan level terendah baru," katanya.

Sementara manajer dana secara keseluruhan tetap bearish, rasio bulls to bears telah meningkat sejak Juli, mengurangi kemungkinan keuntungan besar di bulan-bulan mendatang, menurut survei Bank of America yang dirilis 16 Agustus. Klien bank adalah penjual bersih AS yang mana di ekuitas minggu lalu untuk pertama kalinya dalam delapan minggu, menunjukkan bahwa investor tumbuh lebih defensif.

Pada saat yang sama, penggunaan leverage oleh hedge fund - proksi kesediaan mereka untuk mengambil risiko - telah stabil sejak Juni dan mendekati level terendah sejak Maret 2020, menurut Goldman Sachs.

Investor dapat merotasi ke saham teknologi dan pertumbuhan lainnya yang dapat mengambil pangsa pasar meskipun terjadi perlambatan ekonomi, kata Tiffany Wade, manajer portofolio senior di Columbia Threadneedle Investments, yang memiliki saham mega-cap yang kelebihan berat badan seperti Amazon.com Inc dan Microsoft Corp (MSFT.O).

"Kami berharap kemunduran akan dimulai dengan beberapa nama berisiko yang telah banyak naik sejak Juni," katanya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement