sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ceria Didorong Data Inflasi, Nasdaq Sentuh Rekor 20.000

Market news editor Fiki Ariyanti
12/12/2024 06:22 WIB
Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (11/12/2024) waktu setempat dengan Nasdaq yang menembus level di atas 20.000 untuk pertama kalinya.
Wall Street Ceria Didorong Data Inflasi, Nasdaq Sentuh Rekor 20.000 (foto mnc media)
Wall Street Ceria Didorong Data Inflasi, Nasdaq Sentuh Rekor 20.000 (foto mnc media)

IDXChannel - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (11/12/2024) waktu setempat dengan Nasdaq yang menembus level di atas 20.000 untuk pertama kalinya usai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Penguatan bursa saham AS tersebut mengakhiri penurunan selama dua hari karena didorong antusiasme investor terhadap perusahaan teknologi raksasa Negeri Paman Sam. 

Nasdaq 100 melesat 1,9 persen hingga melampaui level 20.000 untuk pertama kalinya atau rekor sementara. Sementara S&P 500 naik 0,8 persen dan berakhir tepat di Bawah level tertinggi sepanjang masa. 

Sedangkan Dow Jones Industrial Average justru melemah dengan penurunan 0,2 persen. 

Lonjakan Nasdaq terkerek saham-saham big tech, seperti Broadcom Inc yang memimpin kenaikan setelah laporan bahwa produsen chip itu tengah mengerjakan kesepakatan AI dengan Apple Inc.

Kemudian perusahaan Magnificent Seven, di antaranya saham Tesla Inc, Amazon.com Inc, dan induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Optimisme Wall Street terbukti bertahan lama meskipun inflasi tetap jauh di atas target bank sentral. 

Investor melirik saham-saham teknologi pasca pengumuman inflasi AS yang naik 0,3 persen pada November untuk bulan keempat berturut-turut. Sementara inflasi inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi yang fluktuatif, naik dengan jumlah yang sama, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja pada Rabu. 

Pengukur inti, petunjuk yang disukai para ekonom, naik 3,3 persen dari tahun sebelumnya, sesuai dengan estimasi.

Kepala Investasi di Regan Capital, Skyler Weinand dalam laporannya mengatakan, realisasi inflasi tersebut memberikan lampu hijau kepada Federal Reserve untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember ini.

Investor bertaruh pada pemangkasan suku bunga seperempat poin pada pertemuan The Fed pekan depan. 

"Pemotongan suku bunga Fed minggu depan akan disertai dengan pembaruan SEP yang akan memberikan kejelasan tentang sikap Komite saat ini mengenai pemotongan lebih lanjut di tahun mendatang," tulis Ian Lyngen di BMO Capital Markets, mengutip Bloomberg, Kamis (12/12) waktu Jakarta. 

Lyngen memperkirakan indeks harga produsen yang akan dirilis Kamis ini akan membantu memperkuat estimasi di sekitar pengukur inflasi yang disukai Fed, pengeluaran konsumsi pribadi. Sementara pengumuman inflasi PCE terakhir tahun ini dijadwalkan pada Jumat depan.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement