sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Cs Kompak Ditutup Lesu Imbas Rilis Inflasi AS

Market news editor Anggie Ariesta
14/07/2022 06:41 WIB
Hal itu juga memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga utama sebanyak 100 basis poin akhir bulan ini.
Wall Street Cs Kompak Ditutup Lesu Imbas Rilis Inflasi AS (FOTO:MNC Media)
Wall Street Cs Kompak Ditutup Lesu Imbas Rilis Inflasi AS (FOTO:MNC Media)

Menghapus harga makanan dan energi yang bergejolak, yang telah mereda sejak periode survei laporan, CPI inti mendingin ke tingkat tahunan 5,9%.

Menurut Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird Louisville, Kentucky, investor akan mengharapkan laporan CPI yang dilihat akan menjadi peristiwa risk-off yang besar, tetapi pasar telah mengabaikannya. 

"(Investor) sudah mengharapkan The Fed yang sangat hawkish dan saya tidak berpikir ini mempengaruhi banyak kecuali ketidakpastian dan itu ada hubungannya dengan mengapa pasar tidak menjual hari ini," ujarnya.

Laporan tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bahkan lebih dari 75 basis poin yang diperkirakan sebelumnya. Pedagang berjangka yang terikat dengan suku bunga target dana Fed sekarang telah memperkirakan kemungkinan kenaikan yang lebih besar, 100 basis poin, pada akhir pertemuan kebijakannya akhir bulan ini. 

"Jika The Fed melihat melewati angka utama, mereka akan melihat harga komoditas sudah mulai sedikit melunak sejak periode survei CPI," kata Mayfield, menambahkan bahwa kenaikan suku bunga 100 basis poin berdasarkan laporan CPI Juni bisa menempatkan kebijakan bank sentral "di belakang kurva."

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement