Analis melihat pelaku pasar mulai mengamati potensi lonjakan inflasi di beberapa bulan ke depan, sehingga memicu kekhawatiran terhadap suku bunga yang lebih ketat.
"Pasar masih wait and see, menanti apakah imbal hasil ini akan lepas landas, atau apakah ini hanya penguatan terbatas semata," kata CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan, dilansir Reuters, Rabu (1/3/2023).
Konsensus pasar memperkirakan ada kenaikan suku bunga di kisaran 5,25 persen-5,50 persen. Federal Reserve dipandang akan menaikkan 25-50 bps pada pertemuannya bulan ini.
Ke depan, sejumlah data makro menanti untuk dicermati investor, seperti data tenaga kerja, hingga indeks harga konsumen sebagai indikator kebijakan The Fed. (RRD)