Akibatnya, The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Selain tarif dagang, perhatian pasar minggu ini juga tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS untuk Maret 2025. Diperkirakan ekonomi AS hanya menambah 139.000 lapangan kerja, turun dari 151.000 pada Februari. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 4,1 persen.
Sebelum laporan tenaga kerja utama dirilis pada Jumat (4/4/2025), data lain seperti lapangan kerja sektor swasta dan angka lowongan pekerjaan juga akan dipublikasikan.
Saat ini, pasar masih menghadapi tekanan dari inflasi tinggi, kebijakan perdagangan yang agresif, serta ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed. Kombinasi faktor-faktor ini membuat investor semakin waspada terhadap prospek ekonomi AS dalam waktu dekat.
(Ibnu Hariyanto)