IDXChannel - Indeks utama Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (4/1/2023). Hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) kembali membangkitkan kekhawatiran investor terkait suku bunga.
Ekspektasi atas pemangkasan Fed Rate kembali diuji. Terutama setelah sejumlah pejabat bank sentral itu mengisyaratkan suku bunga masih tinggi dan akan bertahan lama.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 0,37% menjadi 37.548,28. S&P 500 (.SPX) turun 0,56% di 4.743.13, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) merosot 0,87%, menjadi 14.880.19.
Risalah The Fed yang dirilis siang tadi menghadirkan ketidakpastian. Kendati para pengambil keputusan ini sepakat tingkat suku bunga telah mencapai puncaknya, beberapa pihak justru mengisyaratkan level bunga saat ini akan tetap tinggi, tergantung laju inflasi AS.
Sementara itu, data klaim pengangguran di AS mengalami penurunan menjadi 202.000, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Penurunan jumlah warga yang tidak bekerja mengindikasikan bahwa permintaan tenaga kerja kembali menguat di awal tahun.
Bak pisau bermata dua, kabar ini menunjukkan ketahanan ekonomi negeri Paman Sam, sekaligus potensi peningkatan konsumsi di masa depan yang artinya ada peluang kenaikan inflasi.
Laju inflasi yang memanas dapat mendorong The Fed kembali menahan bunga acuan, atau bahkan mengerek kembali 25 basis poin.
Di sisi lain, harga minyak mentah global kembali menguat menyusul krisis geopolitik di sejumlah negara produsen, termasuk Libya. Ketegangan di Laut Merah juga masih membuat pasar tetap gelisah. Sebagai catatan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas USD73 per barel, sementara minyak mentah Brent bergerak hampir mendekati USD80 per barel.
(FRI)